Foto minaba-info.blogsp |
Setelah menyanyikan lagu Ingkar Janji OM Chandraleka bersama pimpinan Hussein Bawafie, Tahun 1968 Oma bergabung dengan Orkes Melayu Purnama, pimpinan Awab Abdullah. Belum puas, ia pun pindah ke orkes melayu Pancaran Muda pimpinan Zakaria yang merekam suaranya lewat lagu Di Dalam Bemo karya Zakaria berduet dengan Titing Yani.
Dan sampai awal dekade 1970-an namanya masih tetap belum dikenal masyarakat. "Ia masih berada di bawah bayang-bayang Muchsin Alatas," kenang Zakaria.
Namun nasib Oma Irama mulai berubah ketika rekamannya Bina Ria (bersama OM Purnama, 1971) berhasil menduduki tempat pertama dalam deretan lagu-lagu Melayu.
Sedikit demi sedikit (tapi pasti) namanya mulai menanjak naik. "Itulah sebabnya kemudian saya berketetapan hati membawakan lagu-lagu Melayu", ujar Oma
Namun begitu setelah terjun ke dunia musik melayu, Rhoma akhirnya ikut terbawa arus. Dengan meniru gaya menyanyi Benyamis S. dan Ida Royani, Muchsin Alatas dan Titiek Shandora yang sedang populer, Rhoma pun diduetkan dengan Inneke Kusumawati oleh Amin Widjaya dari perusahaan rekaman Metropolitan dan Canary Records.
Diiringi Band Zaenal Combo pimpinan Zaenal Arifin, Rhoma dan Inneke rekaman dalam sejumlah lagu seperti, Pujaan Hati, Di Rumah Saja, Bunga dan Kupu-kupu, Mohon Diri, Mabuk Kepayang, Jangan Dekat-dekat, Anaknya Lima, Si Oteh, Lonceng Berbunyi, sampai Melati di Musim Kemarau.
Berikutnya walau termasuk “anak baru” , duet Rhoma-Inneke sukses menjadi pusat perhatian diantara duet-duet lainnya seperti duet Elly Kasim-Tiar Ramon, Vivi Sumanti-Frans Doromez dan Ida Royani-Benyamin Sueb. Bahkan munculnya pasangan Rhoma-Inneke sempat “menggoyang singgasana” kepopuleran Muchsin Alatas dan Titiek Sandora.
Duet Rhoma-Inneke juga diiringi oleh Band Galaxi pimpinan Jopie Item ketika rekaman. Dengan pakem musik rock, Jopie mengiringi Rhoma mengiringi sendirian dengan pekik dan teriakannya yang khas, yang kemudian diteruskannya setelah mendirikan Soneta Group pada 13 Oktober 1970.
foto Soneta Fans Club Facebook |
Keberhasilannya berduet dengan Inneke, membuat Zakaria menyarankan Rhoma berduet dengan Wiwiek Abidin untuk mengikuti lomba menyanyi di Singapura pada tahun 1971, dan hasilnya pun duet Rhoma-Wiwiek berhasil menjadi juara.
Hal ini menunjukkan kecintaan Rhoma terhadap musik pop tetap ada. Dan memang tidak sia-sia, tahun 1972 Rhoma mewakili vestifal pop Asia Tenggara di Singapura, Luar biasa memang, Rhoma juara di festival itu.BERSUMBER DARI: http://biografirhoma.blogspot.com/2010/12/gonta-ganti-orkes.html
makasih,, info dan link2nya :)
BalasHapusData-datanya salah. Itulah resiko kalau artikel copy paste tanpa ada penelitian.
BalasHapusSejak kapan pemimpin OM. Chandraleka adalah Husein Bawafie?
Rhoma rekaman pertama bersama Chandraleka itu bukan 1968 tapi 1967.
Hmmm...makasih infonya
HapusMakasih ya infonya
BalasHapuslagu pertama kali bang haji apa sih judulnya
BalasHapus