Jumat, 28 Januari 2011
THE LEGEND RHOMA IRAMA
Rhoma Irama The Legend
Album Rhoma&Elvi
Album Elvi Sukaesih
Album Emas Elvy Sukaesih
Bersumber: http://mr-tebeng.blogspot.com
Kamis, 27 Januari 2011
Albun Rhoma Irama
Album Soneta Group :
- Soneta Vol-1 1973 Begadang
- Soneta Vol-2 1974 Penasaran
- Soneta Vol-3 1975 Rupiah
- Soneta Vol-4 1975 Darah Muda
- Soneta Vol-5 1976 Musik
- Soneta Vol-6 1977 135 juta
- Soneta Vol-7 1977 Santai
- Soneta Vol-8 1978 Hak Azazi
- Soneta Vol-9 1979 Begadang 2
- Soneta Vol-10 1980 Sahabat
- Soneta Vol-11 1980 Indonesia
- Soneta Vol-12 1981 Renungan Dalam Nada
- Soneta Vol-13 1983 Emansipasi Wanita
- Soneta Vol-14 1989 Judi
- Soneta Vol-15 1989 Gali Lobang Tutup Lobang
- Soneta Vol-16 Bujangan
Rabu, 26 Januari 2011
Selasa, 25 Januari 2011
Rhoma Irama mengapa
katanya kau cinta padaku
katanya kau sayang padaku
tetapi mengapakah
kau selalu sakiti diriku
Mama!
Mama kau puspita belahan jiwa
Mama kau jelita hiasan sukma
Mama...
Putihnya hatimu seputih salju
Lestari cintamu
Pahitnya derita pedihnya jiwa
Kautelan semua demi diriku
Kesetiaanmu tiada dua
Dan pengabdianmu memelas rasa
Mama...
Sebagai isteriku kau juga sebagai temanku
Bahkan kau pengganti ibuku
Seluruh hidupmu kaubaktikan demi cintamu
Dan kaurelakan deritamu
Mama... Mama... sungguh hatiku terharu
Mama... Mama... bertambah jua cintaku
Senin, 24 Januari 2011
Tangis Rhoma Irama pada 40 Tahun Soneta (2)
’Ini Kehendak Allah, Bukan Kepandaian Rhoma Irama’’
Catatan H Surya Aka Syahnagra
Eksistensi Soneta yang telah berusia 40 tahun, merupakan terlama di dunia. Menurut Rhoma Irama, itu semata karena kehendak Allah SWT. Bukan karena kepandaian Rhoma Irama. Hal itu ditegaskan Rhoma saat berceramah 40 Tahun Soneta yang digelar Soneta Fans Club Indonesia di markas Soneta pertama 1970, Kebonbaru Jaksel, Minggu 2 Januari.
Selama 40 Tahun eksis tersebut, Soneta telah melampaui perjuangan yang luar biasa menantang, taruhannya nyawa. Pernah empat terjadi percobaan pembunuhan di berbagai daerah. Rhoma juga memberi alasan mengapa masuk PPP dan beralih ke Golkar.
Selain itu, Rhoma juga berbicara usianya yang sudah 64 tahun, kalau menurut Rasulullah yang usianya 63 tahun, maka sudah mendapatkan bonus 1 tahun. Rhoma menyadari suatu saat dipanggil Allah. Maka, dia juga bicara soal pewarisan ilmu musik kepada putra putrinya. Saat ini, selain Ridho Rhoma dengan Sonet2 nya, Rhoma juga mengkader Vicky Rhoma sebagai vokalis Sonetrock. Warisan apa yang diberikan kepada mereka?
Tulisan bagian kedua ini, diawali perjuangan Soneta melawan musik syetan. Berikut kutipannya:
Hari ini tepatnya 11 Desember, Soneta telah berusaia 40 tahun. Artinya Soneta Group merupakan grup yang terlanggeng di dunia. Bukan cuma di Indonesia. Ada dua grup yang eksistensinya terpanjang, pertama Rooling Stone dan kedua Soneta. Sama-sama 40 tahun. Dua grup inilah terlanggeng di dunia, alhamdulillah. Sementara dulu, ketika Soneta mendeklarasikan ‘’The Voice of Moeslem’’, seluruh media mencemooh kita. Mana ada ada Islam dibawa-bawa ke musik. Musik ya musik saja, Islam ya Islam saja. Tidak ada penggabungan keduanya. Karena pada saat itu musik dan agama sangat kontradiktif. Maka ketika saya naik haji tahun 1975, itu juga dibilang pasti seusai naik haji, karir saya hancur. Pulang dari haji, pasti nama Oma Irama hilang. Kenapa? ‘Mana ada haji menyanyi dan mana ada penyanyi yang naik haji?’ Saat itu, mau nyanyi jangan haji dan mau haji jangan nyanyi. Artis yang pertama naik haji, baik dari musik, melayu rock, jaz, itu ya Oma Irama. Media saat itu memastikan Oma Irama usai haji akan selesai, habis.
Tetapi alhamdulillah, berkat ridha Allah Swt kini Soneta sudah berusia berusia 40 tahun kami membawakan musik buat dakwah agama. Semua ini sebagai indikasi bahwa doa kami kepada Allah swt telah dikabulkan. Allah swt telah meridhai kita. Soneta tidak bakal berusia 40 tahun, kalau Allah tidak ridha. Kalau doa kita tidak dikabulkan Allah, tidak akan Soneta eksis sampai usia terlama di dunia. Alhamdulillah. (Rhoma kembali meneteskan air mata, wajahnya diusap dengan sapu tangan. Hadiri terdiam, sebagian juga ikut hanyut menangis. Haji Nasir, Haji Rizwan menunduk sedih dengan mata berkaca-kaca-pen).
Usai naik haji, orang memanggil saya haji. Tetapi saya resah dengan nama haji ini. Hal yang sama juga ketika kecil dipanggil ‘Raden’, saya juga tidak suka feodal. Maka ketika pulang haji, nama saya ubah, Rhoma Irama. Sebenarnya nama kecil di akte saya, Raden Irama, tapi biasa dipanggil Oma. Tapi saya tidak suka dipanggil ‘raden’, tapi Irama saja. Maka sepulang haji, saya juga mau sembunyikan ‘’haji’’ itu. Saya tidak suka dipanggil R itu Raden. H nya Haji. Maka jadilah H.Oma Irama. Untuk menyembunyikan H nya, saya gabung jadi ‘Homa Irama’. Kok kurang artistik. Maka saya ambil lagi itu R. Bukan R.H.Oma Irama. Nanti orang panggil saya Raden Haji Oma Irama. Makanya saya jadikan satu, cukup Rhoma Irama. Itu mau menyembunyikan raden dan haji nya. (Hadiran kembali tertawa-pen)
Dunia mempelajari Lirik Soneta
Alhamdulillah, Soneta dipelajari di puluhan universitas berbagai negara di seluruh dunia. Ini yang mengatakan Andrew Wintraub, guru besar musik Pittsbergh University Amerika Serikat. Saya tanya sama beliau, ‘’Andrew, apa yang membuat lirik Soneta dipelajari di dunia?’’, dia jawab, ‘’lirik lirik Soneta itu perlu didengar oleh dunia. Sementara kini lirik-lirik didunia tidak ada yang memiliki makna dan bimbingan. Tidak ada yang memberikan solusi masalah-masalah dunia. Tetapi lagu-lagu Anda memberi inspirasi, memberi solusi dan bimbingan kepada umat manusia, bukan hanya kepada umat Islam saja. Juga bukan hanya kepada bangsa Indonesia. Dunia juga perlu mendengar lirik-lirik Soneta. (Allahu Akbar...!).
Atas komentar Wintraub itu, maka saya berkata berkata, subhanallah alhamdulillah laa ilaaha illallah allahu akbar. Orang bertanya kepada saya, bang Anda kok bisa membikin lirik seperti itu? Ada Keramat, Ghibah, Haram, Kiamat, Hari Berbangkit. Bagaimana bisa merangkai itu menjadi sesuatu yang sangat menyentuh? Jawaban saya, La haula wala quwwata illa billah. Saya tidak pernah merasa bisa. Saya tidak pernah merasa mampu membuat lirik dan lagu. Pernah suatu saat di bulan Ramadhan, di Pasar Minggu, di situ ada danau kecil, nunggu buka duduk di pinggir danau sambil baca Alquran sendirian. Sambil terdengar sayup – sayup lagu-lagu Soneta: Hari Berbangkit, Keramat. Saya tiba-tiba meneteskan air mata. Subhanallah, ini lagu luar biasa. Kata orang itu lagu buatan Rhoma Irama. Tetapi saya tidak merasa membikin. Rhoma Irama tidak akan pernah mampu membuat lirik, yang sebegitu menyentuh sampai sampai dunia membutuhkan lirik lirik Rhoma Irama. Itu semua laa haula walaquwata illa billah.
Pernah KH Fuad Hasyim dari Buntet Cirebon, berdakwah di rumah almarhum Salim Kadar, kebetulan saya juga di sana. Beliau cerita, baru pulang dari Jordania. Saat salat Jumat, si khatib bercerita tentang Rhoma Irama. Dia bilang, di Indonesia ada muballigh namanya ‘’Umar Irama’’. Dia berdakwah dengan musik. Ternyata Rhoma sudah dicatat oleh muslim dunia.
Tantangan Soneta di awal berdirinya
Kemudian teman-teman Soneta ikut berjuang diawal menjalankan misi ‘’the voice of moeslem’’, membawakan musik dakwah, bukan sedikit tantangannya. Ketika lagu ‘’Laa ilaha illah’’ dirilis, Rhoma Irama pernah disidang oleh Majelis Ulama Indonesia dipimpin KH Hasan Basri. Ada provokator-provokator di media yang menuduh bahwa lagu ‘’Laa Ilaaha Illallah’’ ciptaan Rhoma Irama dinilai sebagai mendendangkan ayat Alquran. Ulama kumpul, wartawan kumpul. KH Hasan Basri tanya, coba mana lagu ‘’Laa Ilaaha Illallah’’ yang dibilang menjual ayat Alquran itu. Saya bawakan kaset dan saya putar di majelis itu. Didengarkan oleh para ulama. Ternyata begitu selesai mendengar, malah tersenyum. ‘’Oh, kalau begini isinya ya bikin lagi yang banyak. Ini bagus untuk dakwah,’’. Jadi keputusan MUI saat itu, bukan melarang, malah Soneta diminta membikin lagu seperti ini yang banyak. Karena MUI tidak melihat Rhoma Irama mendendangkan Alquran. Yang ada disana, Rhoma membaca Alquran surat Al Ikhlas, tidak ada musiknya. Yang ada efek angin. Wush.. wush...,ciptaan H Rizwan. Tidak ada musik dan notasi. Kemudian setelah selesai membaca ayat, baru musik.
Meskipun MUI mengizinkan lagu itu, tetapi saudara kita lain pada gerah dengan lagu itu. Suatu saat Soneta tampil di FFI Medan. Saya bawakan lagu ‘’Laa Ilaaha Illallah’’ itu. Begitu selesai, ada 10 anggota DPRD Sumut, datang ke hotel saya. Saya dan Soneta diintimidasi. ‘Saya ingatkan Anda, lagu Anda ini memecah belah bangsa. Sara. Menghina kami, Saya minta anda tidak lagi membawakan lagu ini’’. Saya hadapi, lanantas saya jawab: ‘’Kalau saya tidak mau, Abang mau apa? Kalau mau melarang lagu ini, berarti Anda ini melarang Alquran. Karena ini lagu, merupakan terjemahan dari Alquran’’. Akhirnya mereka pulang dengan perasaan marah.
Alhamdulillah, kita jihad seperti ini Allah meridhai, sehingga sampai sekarang di TVRI kita kumandangkan lagu itu secara nasional. Surat Al ikhlash itu anak kecil tahu. Tetapi tidak ada yang menterjemahkan ayat itu kepada orang kafir, bahwa Tuhan itu tidak beranak dan tidak diperenakkan. Jadi lagu ‘’Laa Ilaaha Illallah’’ itu suatu jihad akbar buat saya. Soneta telah menyampaikan pesan Allah secara terbuka. Secara nasional bahkan secara internasional. Karena dapat menterjemahkan Alquran didengar oleh orang-orang kafir dan kini alhamdulillah sudah sampai kepada dunia internasional. Alhamdulillah. Dakwah melalui musik ini efektif. Walau tidak banyak, tetapi ada orang-orang sana yang masuk Islam.
Rhoma Irama Menyadari Usia Sudah Lewat 63 Tahun
Umur Nabi 63 tahun, kalau umat ini disamakan usia Nabi, saya sudah lewat setahun. Sekarang 64 tahun, seharusnya saya mati tahun lalu, alhamdulillah masih hidup, ada bonus satu tahun, enggak tahu entah sampai kapan? hehehe.. Tetapi sesuatu yang pasti, informasi kepada Anda. Berdakwah melalui musik itu non akademik. Dalam soal akademik, Ridho, Vicky, Debby tanya saya, ‘’Pah, note accord a minor, kayak apa?’’ Oh begini, begitu. Tetapi ketika tanya dakwah melalui musik, ini non akademik. Tidak ada ilmu dan rumusnya. Ini bersifat ilham dari Allah, intuitif. Tak bisa dipapartularkan. Saya bilang kepada anak-anak saya, kalau bikin lagu dakwah, begini, kerangkanya sudah tahu. Karena lagu dakwah itu bukan lirik dakwah kemudian diiringi musik. Bukan begitu. Lagu dakwah lagu yang harus bisa berdakwah. Harus bisa memotivasi pendengar, harus bisa merubah perilaku pendengar. Paling tidak bisa menyentuh pendengar sebagai dakwah, bukan sebagai lagu semata. Bukan lirik nasihat dikasih musik, bukan itu. Jadi harus harmoni, kawin antara lirik dan lagu dan musiknya. ‘’Hai manusia.... tet tet tet te te teeeet.. Hormati ibumu.....’’ ini ilham, intuitif. Tidak bisa diajarkan. Ini tidak ada ilmunya. Walau belajar sampai ke London Universty, tidak akan menemukan. Ini minallah. Maka, saya bilang ke Vicky dan Ridho, papa bisa ajarkan yang akademik. Sedangkan yang non akademik, itu dari Allah. Mudah-mudahan Ridho dan Vicky mendapat ilham dan ridha dari Allah untuk mengikuti jejak papa, walaupun papa tidak mentransfer ilmu ini. Jangankan kepada teman, kepada anak sendiri saja tidak bisa.
Pewarisan kepada Anak-anak Rhoma Irama
Apakah setelah saya tidak ada, nanti Ridho dan Vicky bisa melanjutkan? Saya berdoa untuk itu. Tetapi ternyata Vicky dan Ridho itu bukan pengganti Rhoma Irama. Rhoma tidak bisa digantikan Ridho dan Vicky. Tetapi paling tidak, sebagai anak Rhoma Irama, tegakkan aklaqul karimah dalam bermusik. Jadilah muslim yang bermusik. Jangan gunakan budaya kafir dalam bermusik. Kalau kamu belum bisa berdakwah dengan membawa Alquran dan hadits, dakwahlah bil hal. Dengan perbuatan. Tunjukkan jangan ada cipika cipiki. Begitu dengar adzan, apakah lagu stem alat atau ceksound, berhenti, tegakkan salat. Kemudian salatlah berjamaah. Ini sudah berdakwah. Ini sudah berdakwah.
Dulu, waktu Soneta tur di berbagai kota, setiap waktu salat wajib berjamaah, ini dalam rangka menjaga agar semua salat. Boedi Soetrisno, promotor bilang kalau Soneta main di Surabaya, maka hotel tempat Soneta menginap, pelacurnya diliburkan, minuman di bar dibersihkan dimasukkan peti. Padahal kalau ada band, minuman keras laku, pelacur laku. Tetapi begitu Soneta tampil, pelacur diliburkan dan minuman disingkirkan. Boedi Soetrisno sendiri, keturunan Tionghoa, akhirnya masuk Islam. Waktu tur di Jateng, kota Surakarta, Soneta salat subuh berjamaah di masjid Agung. Tahu-tahu Boedi ikut main air. Saya bilang: ‘’Eh, elo mau apa?’’ Dijawab, ‘’Saya mau ikut salat, mau wudlu. Akhirnya saya tarik ke samping, ‘’Ntar dulu, jangan salat dulu, ayo baca syahadat dulu. Langsung saya tarik, mojok di situ. Dia menirukan syahadat saya. Akhirnya, ikut wudlu dan salat, dia muslim sampai sekarang. Kemudian ada lagi, panitia tourshow namanya Darmawan masuk Islam, karena melihat Soneta sehari-hari. Tetapi dia sudah meninggal, semoga masuk jannah, amin. Ada juga producer kita, Naviri yang beragama Hindu masuk Islam. Dia tertarik karena Islam intens mengingat Allah dan melihat Soneta ini salat terus dan tidak ada minum-minuman maupun pelacuran. Kita 40 tahun ini, hari ini, tahaddud bin nikmah. Allah maha mengabulkan doa kita.
Jihad Pertama di Ancol
Jihad saya pertama di panggung musik adalah ucapan ‘’Assalamualaikum’’. Saat itu tidak ada di panggung musik ucapan salam. Salam hanya di masjid dan pesantren. Paling hany di acara kenegaraan dan panggung dakwah saja. Tidak ada musik kenal ajaran agama. Yang namanya musik ya musik, agama ya agama. Jurangnya pemisahnya dalam sekali. Jihad pertama di Ancol itu Soneta tampil, membawakan salam ‘Assamualaikum warahmatullahu wabarakaatuh’’. Apa yang terjadi? Hujan sandal, hujan batu ke panggung, lumpur terbang ke panggung. Kacau. Terus, ada yang teriak dibawah, ‘Islam tahi..!’ Saya langsung taruh gitar dan saya lompat dari panggung. Saya kejar orang yang berteriak tadi. ‘’Kalau Rhoma dan Soneta dihina, oke saya tersenyum, tetapi jangan sampai kau hina Islam’’ kata saya. Nah, saat saya mau menghajar itu orang. Eh, ternyata dari belakang ada orang yang menghunus pisau, mau membunuh dari belakang. Alhamdulillah, Haji Nasir sigap. Diambilnya tiang mic, dan dihajarlah orang itu sampai roboh. Jeder....! dia jatuh. Jadi memang Soneta ini musik perang. Jadi kalau sekarang band main sudah enak. Itu, film ‘Menggapai Matahari’ bukan bohong, itu pengalaman yang sesungguhnya. Benar benar harus berjuang.
Maka, ketika eksistensi Soneta sampai detik ini diakui dunia, maka saya kembali menangis tertaru, ini bukti doa kita dikabulkan Tuhan. Makanya saya tak henti henti menangis terharu. Ini bukti, kita dibimbing Allah. Eksistensi 40 tahun terlama di dunia, bukan hanya di Indonesia. Ini bukan hal kecil. Sampai orang bilang Rhoma itu ‘legenda hidup’. Subhanallah.... ini semua karena kehendak Allah, bukan karena kepandaian Rhoma Irama. Maka saya mohon izin pada ulama, izinkan kiai saya tetap di musik. Tujuan kita tetap sama, untuk kebaikan Islam.
Alasan Rhoma Irama masuk Golkar
Memang benar, saat Rhoma Irama masuk Golkar, semua orang marah. Penggemar saya membakar poster Rhoma, kaset saya dibakar. Waktu saya datang ke Pekalongan bersama Golkar, itu kota Pekalongan dibakar. Saking marahnya sama Rhoma. Mengapa marah? Karena mereka tidak tahu. Innamal akmalu binniat. Sekarang saya kasih tau. Dulu saya masuk PPP, bukan karena partai PPP. Tetapi karena buat Islam dan muslimin. Saat itu 1977, partai hanya 3 yaitu, PPP, Golkar dan PDI. Yang berazas Islam hanya PPP. Saya masuk PPP bukan sebagai anggota PPP, juga bukan kader dan pengurus PPP, jangan salah. Tetapi saya hanya simpatisan. Saya datang kepada J Naro, ketua Umum PPP saat itu. Saya bilang mau numpang jihad di PPP, karena saat itu dari 3 partai, yang berazas Islam hanya PPP. Ada tidak, saat itu artis yang membela PPP? Tak satupun. Kalau ada artis yang naik haji, ya hanya Rhoma Irama. Artis yang membela PPP juga hanya Rhoma Irama. Kita sendirian. Karena saat itu, tidak ada yang berani melawan Golkar, tidak ada. Alhamdulillah hanya Rhoma yang berani melawan Golkar.
Maka, saya pamit kepada ibu, untuk diridlai. Eh, ibu saya juga melarang, alasannya karena ayah saya, seorang purnawirawan ABRI. Yang saat itu, semua wajib mendukung Golkar. Saya bilang ke ibu, ini ada partai yang berjuang untuk Islam. Kalau tidak berjuang, mubazir hidup ini. Saya ingin melawan kekuasan (Golkar) karena saat itu pemerintah dan Golkar menyerang dan merugikan Islam. Pemerintah tidak kooperatif dengan Islam. Maka saya mau melawan Golkar. Itu taruhannya nyawa. Dan ternyata benar, saat didukung Rhoma Irama, Pemilu 1977, DKI Jakarta dimenangkan PPP.
Saya masuk PPP tidak dibayar, tapi justru saya membayar. Kok bisa? Kembali, rumah ini (Rumah Rhoma Irama di Jalan H Kebonbaru Tebet) menjadi saksi sejarah. Dari rumah inilah, aktifitas PPP dikendalikan. Saking curiganya, tiap hari, helikopter tentara keliling mutar mutar di atas atap rumah ini. Mereka melihat aktifitas simpatisan PPP dan Rhoma Irama. Belum lagi dengan terjadi empat kali terjadi percobaan pembunuhan. Dengan belati di Medan, dengan golok di Palembang, dengan peluru di Jember, pake Granat di Jatim. Alhamdulillah Rhoma Irama masih hidup. La haula walaquwwata illa billah.
Begitu parpol semua berazas tunggal Pancasila, disitu saya mundur dari PPP. Karena PPP melepaskan Islam, sedangkan saya berjuangan demi Islam. Maka saya absen di politik sampai dua periode. Selanjutnya, justru Golkar yang semangat untuk membela Islam. Indikasinya, Pak Harto bikin seribu masjid. Hari-hari besar Islam dibesarkan. Semua pejabat pada naik haji, majelis taklim dimana-mana. Sementara sebelumnya begitu sulit menggelar pengajian, begitu sulit mau mendirikan masjid di kantor-kantor. Maka saya terpanggil. Maka saya ke Golkar, karena demi Islam. Kalau kemudian saya masuk, itu buat Islam, bukan buat Golkar.
Dulu, sewaktu masih di PPP, saya ditawarkan masuk Golkar dengan iming-iming ditawarkan gunung marmer, akan diberi kebun teh, kendaraan dan macam-macam, saya tolak, saya tidak mau. Tetapi begitu saya lihat Golkar memperjuangkan Islam maka tanpa diminta, datang ke Golkar. Dulu saya datang ke Naro juga untuk numpang jihad. Kali ini ke Golkar saya juga mau berjihad.
Contohlah Soneta Femina
Saya juga diingatkan ulama, agar tidak membawa perempuan dalam panggung musik, karena perempuan di panggung musik cenderung mengumbar aurat. Saya katakan kepada kiai bahwa itu termasuk strategi saya pak kiai. Karena dangdut ini, umumnya penyanyinya perempuan. Yang erotis itu perempuan. Dengan adanya Femina ini, paling tidak saya bisa menunjukkan bahwa bila artis mau tampil, berbusananya seperti Soneta Femina. Kalau mau goyang, juga seperti goyangnya Soneta Femina. Yang dijual nilai artistik dan keindahannya, bukan nilai erotisnya. Femina harus jadi model penyanyi dangdut saat ini. Agar bagi penyanyi dangdut berkiblat kepada Femina, bagaimana berbusana dan bergaya.
Pesan Rhoma Irama kepada Fans Soneta
Terakhir, saya ingin mengingatkan teman-teman Soneta Fans Club Indonesia. Kata Prof William Frederich, pakar politik dari Ohio Universty Amerika Serikat, yang pernah menulis buku tentang Rhoma Irama mengatakan, kalau Mic Jagger memiliki penggemar bernama ‘’The Angel’’ maka Rhoma punya SFCI. Bedanya, Mig jager punya penggemar, kalau Rhoma Irama punya pengikut. Apakah benar begitu? Frederich pernah 3 kali ke rumah ini. Kata Frederich, seandainya Rhoma dahulu mau berontak, maka dia akan didukung 25 juta rakyat Indonesia. Dia bilang Rhoma tidak sendirian. Dia punya pengikut. Dia pemimpin agama. Lirik lagunya bukan sekadar ucapan di bibir, dia kerjakan apa yang dia ucapkan dan mengajarkan kepada rakyatnya hal yang positif. Sehingga dia menjadi panutan agama dan sosial. Bukan semata musik.
Maka saya ingin, keberadaan Soneta Fans Club ini bisa bermanfaat. Anda mendukung Rhoma itu akan sangat bermanfaat seandainya, Anda mampu mengimplementasikan lirik lirik yang telah dibuat oleh Soneta. Bukan sekadar fun. Benar benar diamalkan. Anda menegakkan salat, anda tidak berjudi. Anda tidak menjalankan yang haram, anda menghormati ibunda, menegakkan izzul islam wal muslimin. Jangan mengultuskan. Saya tidak ingin dikultuskan, naudzubillahi mindzalik. Seandainya anda mau mengikuti langkah saya, itu sama dengan Anda mengikuti jejak seorang ulama yang mengajarkan hal yang positif dan menjauhi hal yang negatif. Seandainya ini saja dilaksanakan, Soneta Fans Club menjadi sebuah kekuatan untuk bangsa ini, Li idzil Islam wal muslimin untuk bangsa dan negara.
Maka mari kita bacakan alfatihah, agar Soneta Fans Club dapat melaksanakan dan mengamalkan lirik-lirik Soneta. Alfaaatihah.......... (semua membaca ummul quran). Selain itu, kita bacakan alfatihan untuk kawan-kawan Soneta yang telah mendahului kita. Untuk Haji Beni Muharram, Haji Ayub dan Haji Popong, semoga amal ibadahnya diterima Allah dan diberikan jannah. Alfaatihah..... (semua membaca ummul quran dan dilanjutkan doa oleh Rhoma Irama).
(surya aka/habis)
Tangis Rhoma Irama pada 40 Tahun Soneta (1)
‘’Dari Rumah Inilah, Lirik Soneta Dipelajari Di Seluruh Dunia’’.
Air mata Rhoma Irama tertumpah, ketika menghadiri acara pengajian 40 Tahun Soneta yang digelar Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) di kediaman Debby Rhoma di Kebonbaru,Tebet Jakarta Selatan, Minggu 2 Januari 2011 lalu. Sang Raja Dangdut itu menangis sesenggukan di panggung sederhana yang ditata panitia. Ratusan penggemar dari berbagai daerah hadir tak kuasa ikut sedih dan sebagian ikut menangis. Karena memang di rumah yang sekarang ditempati Debby adalah rumah Rhoma Irama bersama Ibu Veronica almarhum, saat Soneta didirikan, 11 Desember 1970.
Rumah itu terletak di Kampung Kebonbaru, jalan H-1. Jalan masuknya dari Jalan Raya Tebet juga yang tidak terlalu lebar. Bila dua mobil bersalipan, harus hati-hati. Di depan rumah nampak sungai Ciliwung yang tinggi tanggulnya mencapai 2,5 meter. Khusus menyambut kehadiran Rhoma Irama, hari itu, jalan ditutup sejak 100 meter. Puluhan spanduk dan umbul-umbul buatan Soneta Fans Club Surabaya menghiasi sepanjang jalan masuk dari jalan parkir mobil menuju lokasi.
Di halaman rumah sampai jalan depan rumah, didirikan tenda dan panggung sederhana dengan sound yang sederhana pula. Tak ada kursi, ratusan fans Soneta dari berbagai daerah, cukup lesehan di karpet hijau. Fans yang datang antara lain dari Surabaya, Malang, Boyolali, Brebes, Tanjungpinang, Medan, Pemalang, Cirebon, Bekasi, Bogor, Depok dan Jakarta sendiri. Saking banyaknya, sampai tumpah ruah di jalan dan bibir sungai Ciliwung itu. Wanita duduk di halaman rumah, jamaah lelaki berada di atas jalan. Mereka ingin mendengarkan ceramah Rhoma yang hari itu special membahas ‘asbabun nuzul’ Soneta Group.
Sebelum Rhoma hadir, sudah hadir terlebih dahulu, keyboardis dan pendiri Soneta Haji Riswan, istri dan anaknya Ricky (gitaris Sonet2). Kemudian Haji Nasir (mandolin dan pendiri Soneta), serta personil Soneta lainnya. Dua orang personil posisi awal Soneta juga hadir, Wemphy (rhytem) dan Kadir (gendang). Sedangkan pengurus SFCI yang hadir antara lain, Endang (Ketua SFCI Jakarta), Artin Swara (Ketua panitia), Surya Aka Syahnagra (SFCI Surabaya), Mohammad Noer (Humas Sonetamania Jakarta), Tata steinberger (Fotografer Sonia), Andi Steinberger (fotografer SFCI Surabaya), Putra Kelana (Boyolali), dan sebagainya yang tak dapat disebut satu persatu.
Yang unik tentu saja Teguh Irama fans dari Jakarta ini, menghiasi sepeda motor bebeknya dengan foto2 Soneta. Agar tak kena hujan, ratusan foto itu dilaminating. Seluruh aksesoris motor ditempel aksesori Soneta dan Rhoma Irama. Banyak juga yang unjuk lagu. Indra Imran dari Tanjung Pinang juga ikut menyanyi, selain Alwalid Steinberger juga membawakan lagu Gala-gala. Sedangkan di jamaah putri, selain seluruh Soneta Femina, hadir pula Bunga Cempaka, Mbak Ima serta SFCI putri lainnya. Semua membaur. Sedangkan keluarga Rhoma Irama nampak Debby Rhoma, Vicky Rhoma, Dedy irama, adik Rhoma Irama yang pernah membintangi Cinta Kembar. Suasana benarr benar seperti reuni dan pertemuan para penggemar Soneta. Untuk pertama kalinya digelar.
Mengapa Rhoma menangis? Berikut petikan ceramahnya:
Sejak saya masuk ke tempat ini, saya sudah merasa haru yang dalam. Apalagi melihat spanduk-spanduk yang begitu banyak, (maksudnya 20 poster cover album Soneta yang dibuat SFCI Surabaya), sudah terasa sekali. Saya berfikir, Soneta Fans Club Indonesia begitu peduli terhadap Soneta. Ini sangat mengharukan sekali. (Kemudian Rhoma menangis lagi). Kemudian saya berada di depan sebuah rumah. Di sinilah rumah perjuangan Soneta. Di rumah inilah kita berbaiat. Saya, Riswan, Nasir, Kadir, Wempy, Hadi, Herman, Popong almarhum dan Ayub almarhum. Kita berbait di depan musalla di bawah pohon mangga. Apakah masih ada musala itu? Masih ada pohon Mangga? (dijawab hadirin, musala masih ada tetapi pohon mangganya sudah tidak ada lagi-pen).
Inilah deklarasi Soneta sebagai The Voice of Moslem, deklarasi Soneta membawa suara Islam. Itu terjadi 37 tahun yang lalu, tepatnya 13 Oktober 1973. Jadi saat itu, 3 tahun setelah berdirinya Soneta. Soneta sendiri berdiri 11 Desember 1970 di Gang Seno, Tebet Barat, Jakarta Selatan. Dalam 3 tahun itu, Soneta belum ada personil tetap. Karena hanya mengisi rekaman suara, untuk recording di Metropolitan Record.
Dari rumah yang bersejarah inilah, sekarang alhamdulillah, Soneta telah terpancar bukan hanya di seluruh Indonesia. Rhoma Irama tidak saja diklaim sebagai The King of Dangdut Indonesia, Rhoma Irama juga telah diklaim sebagai The South Asia Superstar. Superstar Asia Tenggara. Dari tempat inilah lahir lirik-lirik Soneta yang kini dipelajari puluhan universitas di seluruh dunia. (Allahu Akbar....! teriakan pengunjung).
Sebelum baiat itu, saya bilang kepada teman-teman, hari ini saya akan mendirikan musik yang akan melawan musik rock. Saat itu, memang sangat deras musik rock melanda dunia termasuk Indonesia. Kalau enggak, orkes melayu ini akan hancur. Teman2 ada yang bilang ‘’Ji, lo kalo mau berbuat sesuatu, itu aja Purnama ente kalahin. Sebab saat itu Purnama memang grup yang paling top. Mustahil mengalahkan rock, menyamakan saja belum tentu bisa’’. Maka saya lanjutkan, sekarang, siapa yang setuju the sound of moeslem, jabat tangan saya. Akhirnya, Wempy jabat tangan saya, kemudian Herman, Kadir, Riswan, Ayub, Hadi, semua 9 orang, saling menjabat tangan saya, kemudian saya berucap ‘’Alfaaa tihah’’. Kami ber 9 berikrar.
Sehingga semula ada rencana, nama grup ini ‘’Haji 9’’. Karena dideklarasikan oleh 9 orang haji. Saya katakan, mulai saat ini, tidak ada lagi maksiat di Soneta. Mulai saat ini kita harus betul betul menegakkan perintah Allah dan menjauhkan larangan Allah. Saat ini saya deklarasikan ‘’The Sound of Moeslim’’ kita akan menjadi terompet Islam.
Usai deklarasi itu, bukanlah hal yang mudah. Terjadi kontroversi yang luar biasa. Dimana-mana saat itu, kelompok Islam memandang curiga kepada Soneta. ‘’Emang siapa Anda kok mengklaim the voice of Moeslem yang mengatasnamakan musik Islam, sementara saat itu antara musik dan agama terdapat jurang pemisah yang teramat sangat dalam. Apalagi dengan orkes melayu, yang botabene banyak kemaksiatan disana. Kok tiba tiba Rhoma Irama mendeklarikan Soneta. Sebagai musik dangdut yang penuh kemaksiatan, kok menyatakan ‘’the voice of moeslim’’. Bisa dibayangkan, kontroversi pada saat itu. Dulu yang namanya musik, musik apa saja, pasti menjalani 3 hal. Pertama, musisinya minum. Kalo gak mabuk, gak seniman. Kedua, yang namanya pemusik, gak ada yang sembahyang. Dohor lewat, asar lewat, magrib lewat, isyak lewat apalagi subuh, baru pulang itu. Gak ada musisi salat, kalau ada musisi salat? Itu ajaib! Ketiga, para musisi pergaulannya bebas. Antara lelaki dan perempuan, gak ada batas. (Sekarang ini ada cipika cipiki, sudah seakan-akan sudah sah, kalau seniman nggak cipika cipiki gak seniman kuno itu. Dulu memang cipika cipiki gak ada, itu kan baru 10 tahun terakhir, yang merupakan infiltrasi budaya barat masuk ke Indonsia).
Dengan sikap Soneta yang seperti itu, makanya saya di kalangan seniman disebut sebagai ‘’mahluk aneh’’. Soneta ini mahluk aneh, tidak ikut ikutan budaya barat. Karena Soneta bertekad untuk membawa setiap lagu yang akan kita harus mampu membawakan ahlaqul Islam. Makanya setiap lagu yang mau saya lahirkan rekaman, saya kumpulkan Soneta. Teman-teman, ini kita akan membawakan lagu ‘’Haram’’, ‘’Judi’’, ‘’Keramat’’, sebelum didendangkan kepada khalayak, kita wajib melaksanakan ini pada diri kita terlebih dahulu. Kalau tidak, Allah akan murka kepada kita. Kalau kita hanya pandai menyanyi, menyampaikan kepada orang lain, sedangkan kita sendiri melanggar ucapannya.
Memang kondisi berkesenian di Indonesia saat itu benar-benar rusak. Maka, saya setiap sujud dalam salat, saya resah dengan berkesenian di Indonesia ini. Kenapa main musik harus bermabuk mabukan? Kenapa main musik kok harus gak salat? Kenapa main musik selalu terjerumus dalam pergaulan bebas? Maka, di setiap salat saya berdoa kepada Allah. ‘’Ya Allah seandainya musik ini mememperlebar jalanku ke neraka, maka mohon hentikan. Namun seandainya musik ini bisa membawa keridloanmu Ya Allah, tolong bimbing aku, bagaimana cara mencapai ridlomu melalui musik ini’’.
Akhir-akhir ini, juga banyak kiai dan ulama yang menyarankan kepada saya, ‘Bang Haji, Anda sekarang sudah menjadi muballigh, bahkan antum ini ulama, sekarang saatnya Anda menghentikan main musik. Saya bilang kepada beliau kiai; mohon izin kiai, musik inilah lini saya. Musik ini pos saya. Kalau kiai bertugas di pesantren, di masjid, mohon diizinkan kami di musik. Kenapa? Karena manusia memiliki rasa berkesenian. Ini kodrat dari Allah yang tak bisa diubah. Indonesia adalah mayoritas Islam. Seandainuya umat Islam absen dalam mengisi aktifitas musik, tidak mengisi ranah budaya, maka yang namanya musik dan kenudayaan Indonesia, pasti akan diisi oleh orang-orang kafir. Sedangkan yang mendengarkan orang-orang Islam. Kalau kita mengharamkan musik, maka musik akan dimanfaatkan orang lain. Dengan pemikiran seperti ini, saya minta izin kepada kiai untuk tetap berjuang melalui musik. (surya aka syahnagra-bersambung)
Rhoma Irama Terus berpacu
Walau gelombang menghalang
Biarpun taufan dan badai
Menghalang dalam hidupku
'Kan kuhadapi semua
Walau gelombang menghalang
'Kan kuhadapi semua
Apa artinya semua selagi jiwa membara
Apa artinya semua selagi jiwa membara
Selagi harapan ada serta imanku sempurna
Aku 'kan terus berpacu
Berlari tak 'kan berhenti
Sebelum aku mencapai
Tujuan dan cita-cita
Walau gelombang menghalang
'Kan kuhadapi semua
Bubuy Bulan-Diah Iskandar (Harvan Ryan)
Karangan / Ciptaan : Benny Korda
BUBUY BULAN
Bubuy bulan
Bubuy bulan sangray bentang
Panon poe
Panon poe disasate
Unggal bulan, unggal bulan
Unggal bulan abdi teang
Unggal poe,unggal poe
Unggal poe oge hade
Situ Ciburuy
laukna hese dipancing
Nyeredet hate
Ningali ngeplak caina
Duh eta saha nu ngalangkung
unggal enjing
Nyeredet hate
Ningali sorot socana
Nazareth-love hart
Love hurts
love scares
love wounds and mares any heart
Not tough nor strong enough to take a lot of pain
Take a lot of pain
love is like a cloud
holds a lot of rain.
Love hurts
love hurts
I'm young I know but even so
I know a thing or two I've learned from you
I've really learned a lot
really learned a lot.
Love is like a stove
burns you when it's hot.
Love hurts
love hurts
some fools rave of happiness
Blissfulness
togetherness
some fools fool themselves
I guess
But they're not fooling me I know it isn't true
No
it isn't ture. Love is just a lie made to make you blue.
Love hurts
love hurts.
Love hurts
love scares
love wounds and mares any heart
cinta takut
cinta luka dan kuda hati sedikitpun
Tidak sulit tidak cukup kuat untuk mengambil banyak rasa sakit
Ambil banyak rasa sakit
cinta adalah seperti awan
memegang banyak hujan.
Cinta menyakitkan
cinta menyakitkan
Saya masih muda aku tahu, tapi meskipun demikian
Aku tahu satu atau dua hal saya pelajari dari Anda
Aku benar-benar belajar banyak
benar-benar belajar banyak.
Cinta itu seperti kompor
luka bakar Anda saat itu panas.
Cinta menyakitkan
cinta menyakitkan
beberapa orang bodoh rave kebahagiaan
Kebahagiaan
kebersamaan
beberapa bodoh membodohi diri mereka sendiri
Saya kira
Tapi mereka tidak membodohi saya, saya tahu itu tidak benar
Tidak ada
tidak mendatang. Cinta adalah hanya sebuah kebohongan dibuat untuk membuat Anda biru.
Cinta menyakitkan
cinta menyakitkan.
Cinta menyakitkan
cinta takut
cinta luka dan kuda hati sedikitpun
cinta luka dan kuda hati sedikitpun
Tidak sulit tidak cukup kuat untuk mengambil banyak rasa sakit
Ambil banyak rasa sakit
cinta adalah seperti awan
memegang banyak hujan.
Cinta menyakitkan
cinta menyakitkan
Saya masih muda aku tahu, tapi meskipun demikian
Aku tahu satu atau dua hal saya pelajari dari Anda
Aku benar-benar belajar banyak
benar-benar belajar banyak.
Cinta itu seperti kompor
luka bakar Anda saat itu panas.
Cinta menyakitkan
cinta menyakitkan
beberapa orang bodoh rave kebahagiaan
Kebahagiaan
kebersamaan
beberapa bodoh membodohi diri mereka sendiri
Saya kira
Tapi mereka tidak membodohi saya, saya tahu itu tidak benar
Tidak ada
tidak mendatang. Cinta adalah hanya sebuah kebohongan dibuat untuk membuat Anda biru.
Cinta menyakitkan
cinta menyakitkan.
Cinta menyakitkan
cinta takut
cinta luka dan kuda hati sedikitpun
Simak
Baca secara fonetik
Kamus - Lihat kamus yang lebih detail
Menerjemahkan lebih dari 50 bahasa
- 국수
- ¿Cómo estás?
- Langweilig
- กาแฟ
- बन्दर
- Je parle un petit peu français.
- Wie bitte?
- Простите
- rouge
- hoje está ensolarado
- sư tử
- Je ne sais pas !
- Wie heißen Sie?
- Es ist sehr interessant!
- χρησμός
- Wie spät ist es?
- děti
- Comment allez-vous ?
- escargots
- La voiture
- さようなら
- سلحفاة
- haydi gidelim
- παραλία
- miracoloso
- nazdar!
- mijn vriend
- hello
- Ich bin vierzig Jahre alt
- Vær så snill
- שמח
- Buongiorno Principessa!
- आज मेरा जन्मदिन हैं.
Lakukan banyak hal dengan Google Terjemahan
- Cari resep sushi terbaik di dunia, tentunya dalam bahasa Jepang! Bebaskan kekuatan Penelusuran yang Diterjemahkan Google.
- Ingin agar penggemar di Norwegia dapat membaca blog Anda? Pasang Elemen Google Terjemahan untuk menerjemahkan dengan mudah.
- Apa sih artinya? Pasang Google Toolbar supaya Anda tidak perlu kesulitan lagi dengan kosakata bahasa asing.
- Bangun bisnis global Anda. Iklankan ke berbagai bahasa menggunakan Google Peluang Pasar Global.
Rabu, 19 Januari 2011
Rhoma Irama dalam film"PENGABDIAN" part07
MELODI CINTA RHOMA IRAMA | 1980 | MACHLIS RAYA | Actor.Composer | |
NADA DAN DAKWAH | 1991 | CHAERUL UMAM | Actor | |
NADA-NADA RINDU | 1987 | MUCHLIS RAYA | Actor.Composer | |
BEGADANG | 1978 | MAMAN FIRMANSJAH | Actor.Composer | |
BUNGA DESA | 1988 | A. RACHMAN | Actor.Composer | |
MENGGAPAI MATAHARI | 1986 | NURHADIE IRAWAN | Actor.Composer | |
PENGABDIAN | 1984 | MAMAN FIRMANSJAH | Actor.Composer | |
BADAI DI AWAL BAHAGIA | 1981 | MUCHLIS RAYA | Actor.Composer | |
JAKA SWARA | 1990 | LILIK SUDJIO | Actor.Composer | |
GITAR TUA OMAR IRAMA | 1977 | MAMAN FIRMANSJAH | Composer | |
PERJUANGAN DAN DOA | 1980 | MAMAN FIRMANSJAH | Actor.Composer | |
PENGORBANAN | 1982 | MAMAN FIRMANSJAH | Actor.Composer | |
CINTA SEGI TIGA | 1979 | YUNG INDRAJAYA | Actor | |
MENGGAPAL MATAHARI II | 1986 | NURHADIE IRAWAN | Actor.Composer | |
RHOMA IRAMA BERKELANA I | 1978 | YUNG INDRAJAYA | Actor | |
RHOMA IRAMA BERKELANA II | 1978 | YUNG INDRAJAYA | Actor.Composer | |
CINTA KEMBAR | 1984 | LILIK SUDJIO | Actor | |
SATRIA BERGITAR | 1983 | NURHADIE IRAWAN | Actor.Composer | |
CAMELIA | 1979 | YUNG INDRAJAYA | Actor | |
DARAH MUDA | 1977 | MAMAN FIRMANSJAH | Actor.Composer | |
RAJA DANGDUT | 1978 | MAMAN FIRMANSJAH | Actor.Composer | |
TABIR BIRU | 1993 | MUCHLIS RAYA | Actor. |
Kenapa saya menggabungkan Rhoma Iramake dalam Legend?
Banyak faktor yang membuat Rhoma Irama sangat menarik, pertama adalah musik Dangdutnya yang membawa kebajikan, selayaknya lagu-lagu islami yang bukan berirama gambus ketimur tengahan, karena irama itu seringkali menyuarakan kebajikan. Tetapi musik Dangdutnya malah menyuarakan kebajikan. Sangat beda dengan penyanyi dangdut lainnya saat itu yang sangat kental dengan irama India dan keindia-indiaan, yang sejumlah liriknya adalah cinta dan tariannya menjurus ke arah sexy.
Rhoma malah lain, dia mencampur unsur rock dan dangdut kedalam musiknya dengan lirik kebajikan. Walaupun ada cinta, tetapi cinta yang bukan melankolisme...tetapi cinta dengan perjuangan.
Banyak musisi atau penyanyi yang main dalam film, termasuk Bing Slamet, Benyamin dan lainnya. Tetapi sangat sedikit penyanyi menjadi pemain dan sekaligus komposer musik. Film-film Rhoma diangkat dari musik dan lirik lagunya. Sudah pasti akan mengarah pada film musikal.
WHO's RHOMA IRAMA
Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 62 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".
Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar. Bersama grup Soneta yang dipimpinnya, Rhoma tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaharu musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung. Menurut Achmad Albar, penyanyi rock Indonesia, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh Rhoma Irama tetapi musik pop, India, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu Rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.
Bagi para penyanyi dangdut lagu Rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "Mustahil mengadakan panggung dangdut tanpa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu Rhoma," begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.
Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta. Tetapi, "Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset," kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film disumbangkan untuk, antara lain, masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.
Ia juga terlibat dalam dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma Sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan Golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993. Pada pemilu 2004 Rhoma Irama tampil pula di panggung kampanye PKS.
Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya. "Ternyata belajar di luar lebih asyik dan menantang," katanya suatu saat. Ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. Selain itu, peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh Rhoma Irama pada masyarakat.
Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama karirnya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.
Pada tanggal 11 Desember 2007, Rhoma merayakan ulang tahunnya yang ke 61 yang juga merupakan perayaan ultah pertama kali sejak dari orok, sekaligus pertanda peluncuran website pribadinya, rajadangdut.com.[1]Bersumer dari:
http://indonesiancinematheque.blogspot.com/2009/12/rhoma-irama-1977-1993.html
Langganan:
Postingan (Atom)